Kamis, 24 Oktober 2013

Saya menyerah pada kamu!

Bersamamu adalah rasa yang akan saya peluk di kemudian hari.
Bersamamu adalah kepingan rasa malu yang menyatu menjadi rindu.
Bersamamu adalah bagaikan hembusan angin diantara ilalang - ilalang yang menari.
Bersamamu adalah rasa dimana saya bisa menjemput ketidakwarasan saya bagaimana bisa jatuh, jatuh dipelukanmu.
Saya rela berlelah berlama untuk yang saya sayangi hingga kesiapan itu cukup membawa saya benar - benar melangkah menyerahkan hati saya untuk kamu genggam.
Lama berlari dan berkali - kali jatuh membuat saya harus menyerah pada satu tatapan yang tak pernah lepas menatap saya.
Kali ini saya menyerah Tuhan, 
Menyerah pada tubuh yang selalu ingin memeluk saya,
menyerah pada tangan yang selalu ingin mengusap kepala saya hingga saya terlelap,
menyerah pada mata yang selalu ingin menatap saya,
menyerah pada bibir yang selalu ingin mengecup kening saya,
menyerah pada kaki yang selalu ingin mendampingi saya.
Semoga rasa ini selamanya, semoga Tuhan mengizinkan rasa ini akan selalu ada walau mungkin ada jarak yang tak bisa saya lawan dan tak mungkin saya berontak.
Tuhan saya menunggu di sini ya, di sisa hati yang saya punya, di sisa nafas yang saya punya.
Tuhan tunjukkan jalan ya biar dia bisa menjemput saya segera seketika saat kami sudah dipenuhi kesiapan.

Sabtu, 24 Agustus 2013

Adera - 'Melewatkanmu'




Melewatkanmu di lembaran harikuSelalu terhenti di batas senyumanmuWalau berakhir cinta kita berduaHati ini tak ingin dan selalu berdusta

Lupakanmu takkan mudah bagikuSelalu ku coba namun aku tak mampuMembuang semua kisah yang telah berlaluDi sudut relung hatiku yang membisu ku merindukanmu

Harusnya ku telah melewatkanmuMenghapuskanmu dari dalam benakkuNamun ternyata sulit bagikuMerelakanmu pergi dari hatiku

Selalu ingin dekat tubuhmuNamun aku tak bisa karena kau telah bahagia

Minggu, 28 Juli 2013

Sebuah Tanya...

Tahukah kamu bagaimana bunga bisa mekar?
seperti cinta yang datang disaat yang tepat, bunga juga akan mekar disaat yang tepat pula.

Tahukah kamu bagaimana bunga itu akan gugur?
Seperti kita yang menunggu waktu, entah waktu apa yang kita tunggu hingga akhirnya kita bagai bunga itu yang gugur jatuh di tanah terhempas sapuan angin.

Tahukah kamu mengapa angin selalu berhembus?
Seperti ia ingin menghapuskan luka di masa lalu ataukah hanya bagaikan ombak yang sengaja menghapus tulisan dipasir pantai.

Tanpa aku sadari semua itu terjadi begitu saja, hal sekecil itu pun sering aku abaikan padahal sangat indah bila kita menikmati semua proses dari kehidupan ini. 

Tuhan sang pencipta dari segalanya yang ada di dunia ini. 
Ketika aku melihat urat nadi di tanganku ini begitu rumit dan sulit susunannya, seringkali aku berfikir bagaimana bisa?

Masih banyak tanya yang memenuhi ruang otakku hingga penuh dan sesak.
Aku muslim dan aku hanya bisa mengucap Subhanallah.
 

Blog Template by YummyLolly.com